Menurut ahli psikologi, Lawrence Kohlberg, dengan risetnya
selama 20 tahun, menyimpulkan, bahwa ada 6 tingkatan (terdiri dari 3 level,
masing-masing 2 tahap) yang teridentifikasi dalam perkembangan moral seseorang
untuk berhadapan dengan isu-isu moral. Tahapannya adalah sebagai berikut :
* Level Satu : Tahap Prakonvensional
Pada tahap pertama, seorang anak dapat merespon peraturan
dan ekspektasi sosial dan dapat menerapkan label-label baik, buruk, benar dan
salah.
Tahap satu : Orientasi Hukuman dan Ketaatan
Pada
tahap ini, konsekuensi fisik sebuah tindakan sepenuhnya ditentukan oleh
kebaikan atau keburukan tindakan itu. Alasan anak untuk melakukan yang baik
adalah untuk menghindari hukuman atau menghormati kekuatan otoritas fisik yang
lebih besar.
Tahap dua : Orientasi Instrumen dan Relativitas
Pada tahap ini, tindakan yang benar adalah yang dapat
berfungsi sebagai instrument untuk memuaskan kebutuhan anak itu sendiri atau
kebutuhan mereka yang dipedulikan anak itu.
* Level dua : Tahap Konvensional
Pada level ini, orang tidak hanya berdamai dengan harapan,
tetapi menunjukkan loyalitas terhadap kelompok beserta norma-normanya. Remaja
pada masa ini, dapat melihat situasi dari sudut pandang orang lain, dari
perspektif kelompok sosialnya.
Tahap Tiga : Orientasi pada Kesesuaian Interpersonal
Tahap Empat : Orientasi pada Hukum dan Keteraturan
Benar dan salah pada tahap konvensional yang lebih dewasa,
kini ditentukan oleh loyalitas terhadap negara atau masyarakat sekitarnya yang
lebih besar. Hukum dipatuhi kecuali tidak sesuai dengan kewajiban sosial lain
yang sudah jelas.
* Level tiga : Tahap Postkonvensional, Otonom, atau Berprinsip
Pada tahap ini, seseorang tidak lagi secara sederhana
menerima nilai dan norma kelompoknya. Dia justru berusaha melihat situasi dari
sudut pandang yang secara adil mempertimbangkan kepentingan orang lain. Dia
mempertanyakan hukum dan nilai yang diadopsi oleh masyarakat dan mendefinisikan
kembali dalam pengertian prinsip moral yang dipilih sendiri yang dapat
dijustifikasi secara rasional. Hukum dan nilai yang pantas adalah yang sesuai
dengan prinsip-prinsip yang memotivasi orang yang rasional untuk
menjalankannya.
Tahap Lima : Orientasi pada Kontrak Sosial
Tahap ini, seseorang menjadi sadar bahwa mempunyai beragam
pandangan dan pendapat personal yang bertentangan dan menekankan cara yang adil
untuk mencapai consensus dengan kesepahaman, kontrak, dan proses yang matang.
Dia percaya bahwa nilai dan norma bersifat relative, dan terlepas dari
consensus demokratis semuanya diberi toleransi.
Tahap Enam : Orientasi pada Prinsip Etika yang Universal
Tahap akhir ini, tindakan yang benar didefinisikan dalam
pengertian prinsip moral yang dipilih karena komprehensivitas, universalitas,
dan konsistensi. Alasan seseorang untuk melakukan apa yang benar berdasarkan
pada komitmen terhadap prinsip-prinsip moral tersebut dan dia melihatnya
sebagai criteria untuk mengevaluasi semua aturan dan tatanan moral yang lain.
Sumber :
http://adesyams.blogspot.com/2009/09/tentang-etika-bisnis.html
0 komentar:
Posting Komentar