Filosofi Sosro
Sejak awal, Sosro memiliki filosofi 'niat baik' yang artinya memberikan produk yang tidak membahayakan kesehatan, dengan proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan.
Bahan baku Teh Sosro terbuat dari daun teh hijau kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati (Jasmine Tea), dan campuran gula pasir yang memiliki standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat.
Sosro memiliki perkebunan teh afiliasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat, yaitu di Garut , Tasikmalaya , dan Cianjur . Selain distribusi di tanah air, teh Sosro juga sudah didistribusikan ke beberapa negara seperti Australia, Vietnam, Brunei Darussalam, California, dan Singapura.
Produk Sosro telah mendapat sertifikasi ISO 9002
Selain itu, dalam pembangunan pabriknya, Sosro juga selalu melakukan analisis mengenai dampak lingkungan ( amdal) dengan sistem waste water treatment.
Sejarah Sosro
Merek SOSRO yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya merupakan singkatan dari nama keluarga yaitu Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh Wangi Melati pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi. Teh Wangi Melati yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Cap Botol . Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenal didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta.
Pada waktu itu, teknik mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan penonton.
Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma contoh Teh Wangi Melati merek Cap Botol ( Sekarang disebut teknik Sampling).
Pada waktu itu, teknik mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan penonton.
Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma contoh Teh Wangi Melati merek Cap Botol ( Sekarang disebut teknik Sampling).
Setelah itu, staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Teh Wangi Melati merek Cap Botol untuk kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi Melati merek Cap Botol adalah Teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik.
Teknik merebus Teh langsung di tempat keramaian itu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan kendala. Penonton yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak yang meninggalkan arena demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut.
Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke tempat keramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor dan dimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa dengan kendaraan menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan.
Namun ternyata teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang.
Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian ditaruh didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan promosi Cicip Rasa berlangsung. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan baik dan terus di pakai selama bertahun tahun.
Setelah bertahun-tahun dilakukan teknik promosi Cicip Rasa, akhirnya pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek Teh seduh Cap Botol yang sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo. Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun.
Sinar Sosro Menjangkau Semua kalangan
Dari sekian banyak produsen minuman kemasan, nama PT Sinar Sosro merupakan salah satu pemain terbesar di Tanah Air. Bisnis yang telah dibangun sejak 1940 ini memang menjadi bisnis pelopor penyedia teh kemasan pertama di Indonesia.
Kini, sudah hampir 67 tahun namanya dikenal sebagai perusahaan produsen air kemasan nomor satu di Tanah Air. Bahkan, kini masyarakat cenderung mengidentikkan semua jenis minuman teh dalam kemasan dengan nama teh botol Sosro.
Menurut Brand Manager PT Sinar Sosro Aria Wahyudi, kelebihan perusahaan adalah mereka merupakan perusahaan lokal yang lahir dan besar di Indonesia. Oleh sebab itu perusahaan mampu menjangkau pasar yang luas dan bisa dekat dengan klien karena citra yang sudah dikenal masyarakat.
Bahkan, meskipun persaingan bisnis minuman dalam kemasan saat ini makin tinggi, nama PT Sinar Sosro bisa terus eksis berkat inovasi yang terus dilakukannya.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menciptakan merek merek terbaru, sehingga kini sudah terdapat sembilan merek yang dimiliki yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, Tebs, Green Tea Sosro, Happy Juice, Proso, dan air mineral Prima.
Merek tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dari berbagai kalangan baik tua, muda, menengah atas, ataupun menengah ke bawah.
Produk yang bisa menjangkau segala kalangan inilah yang akhirnya memberikan kekuatan, sehingga mereka memiliki nilai jual yang cukup tinggi hingga saat ini.
Sumber : Google