Belakangan makin banyak film-film yang disajikan dalam format 3D alias tiga dimensi. Gak heran, karena format 3D, gambar bakalan lebih hidup. Tapi efek negatifnya, dari studi penelitian negeri kincir angin, dari 39 koresponden terdapat 20% mengalami penglihatan yang kabur.
Film 3D itu keliatan jadi sebuah gambar yang utuh, karena otak kita bakal menangkap dua gambar yang berbeda jadi satu gambar. Gak cuma itu, di otak kita terjadi input yang berlawanan sama bagian tubuh lain. Di mata, terjadi tekanan yang ekstrim, dan tekanan itu terjadi pada sistem vestibular (sistem sensoris yang berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata) di organ telinga bagian dalam.
Udah banyak pengguna dan penikmat 3D, terutama anak di bawah 8 tahun yang mengeluh pusing. Makanya para produsen televisi 3D sekarang memperingatin para penggunanya bahwa mereka bisa saja pusing kepala. Nah, masih mau nekat sering nonton film 3D ?
0 komentar:
Posting Komentar